Selasa, 07 Desember 2010

Kontras Pertanyakan Penyelesaian Kasus HAM Di Papua



JUBI --- Hingga kini penuntasan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) tidak kunjung usai, sehingga hal ini menjadi sorotan Kontras Indonesia dengan mempertanyakan sejauh mana komitmen negara terhadap penyelesaian masalah Papua.

"Dalam menyikapi situasi Papua saat ini, pihaknya berupaya mendorong tiga hal ke Pemerintah Pusat untuk menyelesaikan masalah Papua," ujar Sekretaris Jenderal Federasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Jakarta, Oslan Purba, kepada JUBI di Jayapura, Selasa (7/12).

Dia menjelaskan, pihaknya akan melakukan tigal hal, yakni monitoring dan pendataan melalui KontraS Papua. kedua yaitu mendorong pemerintah Jakarta agar melakukan dialog panjang yang dibangun untuk membangun suatu kesepakatan penyelesaian masalah di wilayah paling timur ini.

"Dan kegita, meminta kejelasan dari pemerintah Jakarta terkait tertutupnya wartawan dan pihak luar untuk mendapatkan akses dan informasi mengenai kasus-kasus pelanggaran HAM di Papua.

Purba menegaskan, dialog yang kami lakukan tidak hanya dalam waktu singkat dan terjadi sekali saja tapi dialog ini dapat berlangsung terus menerus ditingkat pusat untuk membicarakan persoalan Papua.
"Selain itu, pihaknya juga sementara memonitoring penahanan lima orang narapidana dan tahanan yang sementara ditahan polisi di Polda Papua. Termasuk didalamnya aksi mogok makan yang kini dilakukan oleh Filep Karma, tahanan politik Papua (Tapol)," ungkapnya.

Rentetan sejumlah kasus yang kini memanas di Papua berawal dari penembakan oleh Orang Tak di Kenal (OTK) terhadap warga yang melakukan perjalanan menuju kampung Koya, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Minggu (28/11). Dalam insiden itu, tiga warga tertembak. Satu diantaranya tewas tertembak.

Dari kejadian itu, aparat keamanan mengambil langkah untuk melakukan penyisiran disekitar lokasi Abe gunung dan BTN Puskopad Abepura. Dalam penyisiran itu, Polisi/TNI menembak mati seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Abepura, Miron Wetipo yang kabarnya melakukan perlawanan terhadap aparat keamanan, Jumat (3/12) pekan lalu. (Musa Abubar)