Selasa, 14 Desember 2010

DAP Sesali Penangkapan Banundi Di Manokwari

JUBI ---  Dewan Adat Papua (DAP) menyesali penangkapan  terhadap aktivis Papua, Simon Risiard Banundi, saat aksi pengibaran Bintang 14, di Manokwari, Provinsi Papua Barat, Selasa (14/12)siang tadi, karena korban hanya meliput dan tidak terlibat dalam aksi tersebut.


Demikian disampaikan ketua DAP, Forkorus Yeboisembut, saat dikonfirmasi JUBI, di Jayapura, Selasa (14/12). Yeboisembut mengaku, pihaknya menyesali penangkapan terhadap seorang aktivis muda yang sementara melakukan peliputan di tempat kejadian perkara (TKP). “Kami sangat sesali tindakan ini. Seharusnya tindakan tersebut tak boleh terjadi,” ujarnya.

Tak hanya itu, kata dia, DAP juga menyesali adanya perpecahan perjuangan Papua yang sementara berlangsung. Misalnya, bintang 14 yang mengklaim kemerdekaannya jatuh pada hari ini, Selasa. “Ada bintang 14, trus ada bintang kejora trus nanti ada bintang apa lagi,” ungkapnya.

Penangkapan terhadap Simon Risiard Banundi, staf pengkajian dan pengembangan bantuan hukum (LP3BH) Manokwari di TKP saat ditugaskan dari kantornya untuk meliputi kegiatan HUT kemerdekaan Melanesia barat dibawah pimpinan Melki Bleskadit selaku sekretaris jenderal dewan melaniesia barat di Manokwari.

Kegiatan itu berlangsung di lapangan penerangan, tepatnya disamping kantor informasi dan komunikasi (Infokom) Sanggeng, Manokwari, Papua Barat  pukul 09.00 WIT. Selanjutnya, penangkapan dilakukan sejak pukul 12.00 WIT. Dari informasi yang diperoleh JUBI, sebanyak delapan orang mahasiswa yang ditangkap dann ditahan polisi. (Musa Abubar)