JUBI --- Wakil ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Papua di
Jayapura, Matius Murib menyatakan, pihaknya akan melakukan investigasi
mendalam terkait kasus penembakan terhadap seorang narapidana Lapas
Abepura, Jumat (3/12).
“Kami akan lakukan investigasi mendalam untuk menyelesaikan kasus ini,” ujar Murib kepada JUBI, Sabtu (4/12).Ia
mengatakan, Komnas HAM saat ini masih mendengar laporan dari sepihak.
Karena itu, melaui investigasi anti akan mengetahui penyebab sebenarnya
kasus penembakan terhadap Miron Wetipo. “Mengapa penembakan itu
terjadi kemudian mengapa ia langsung ditembak perlu diketahui. Tidak
bisa kita dengar Polisi saja, korban dan saksi mata juga perlu dimintai
keterangan,” ujarnya.
Mestinya ungkap Murib, permasalahan Napi
tak perlu diselesaikan dengan peluru tajam. Tetapi, harus mengedepankan
mediasi. Karena itu dalam mengusut tuntas kasus penembakan tersebut
pihaknya akan mempertemukan narapidana dan otoritas Lapas untuk
menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya.
“Bagi kami siap
untuk selesaikan masalah itu. Tapi harus kedua pihak yang betikai harus
ada kesepakat untuk duduk bersama, selanjutnya kami akan kami akan
mengambil langkah,” katanya.
“Kemarin kami datang ke LP setelah
dihubungi oleh Kepala kementrian hukum dan HAM tapi kami tidak bisa
bicara dengan narapidana yang bertikai. Mereka usir saya jadi saya
pulang,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah
Kementrian Hukum dan HAM Papua, di Jayapura, Nazarudin Bunas
mengatakan, konflik di Lembaga pemasyarakatan Abepura sepenuhnya
diserahkan untuk diselesaikan oleh Komnas HAM Papua.
Sementara
itu, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Papua di Jayapura,
Nazarudin Bunas mengatakan, pihaknya tak bisa berbuat banyak untuk
menyelesaikan kasus penembakan napi. “Saya tidak bisa komentar
banyak soal kasus penembakan itu karena saya tidak ada dilokasi. Kasus
ini bisa langsung dikonfirmasikan saja ke polisi karena mereka yang ada
di Tempat Kejadian Perkara (TKP),” kata Bunas. (Musa Abubar)