JUBI --- Menjelang perayaan natal dan tahun baru bagi umat nasrani, aparat kepolisian akan menggelar tiga operasi, yang bertujuan untuk menjaga kententraman dan kenyamanan warga.
“Yang jelas menjelang natal dan tahun baru ada tiga operasi yang akan dilakukan,” ujar Kapolres Jayapura, AKBP. Imam Setiawan, SIK, kepada pers di Jayapura, Kamis (9/12) malam.
Setiawan menjelaskan, pertama, operasi pekat dua. Operasi pekat dua ini sasarannya tentang penyakit masyarakat. Penyakit masyarakat yang dimaksudkan meliputi mabuk, judi, dan miras. “Pokoknya itu semua akan kami lakukan.”
Menurutnya, operasi tersebut merupakan bagian dari pra kondisi yang akan dilakukan. Sehingga memasuki perayaan natal dan tahun baru, situasi sudah lebih kondusif. Lanjut dia, hingga kini pihaknya sementara melakukan operasi tersebut terhadap berbagai penyakit masyarakat. Dari operasi itu sebanyak 13 senjata tajam (sajam) berhasil disita dari tangan warga. “13 sajam ini merupakan hasil yang kami capai dalam operasi sudah berjalan.”
Operasi kedua yaitu, operasi Papua damai. Operasi ini adalah suatu tindakan kepolisian untuk memberikan kesadaran kebangsaan kepada masyarakat Papua. “Sekarang kami telah melakukan penggalangan terhadap beberapa komponen masyarakat baik yang bertentangan maupun yang selama ini sejalan.”
Kata dia, aparat akan mendekati kelompok masyarakat yang selama ini belum memahami apa itu NKRI. “Kita akan lakukan pendekatan sekaligus memberikan bahan kontak seperti Alkitab,Alquran, gitar dan alat olahraga termasuk juga anak babi untuk dipelihara warga.”
Pemberian itu dimaksudkan agar ada aktivitas yang bisa dilakukan warga yakni ada upaya pemeliharaan. “Kalau kita kasih babi besar berarti langsung dipotong lalu dagingnya dibagi habis. Tapi kalau anak babi tidak bisa potong harus dipiara. Babi ini akan kami beli karena sudah ada anggarannya.” Tindakan ini dilakukan agar ada aktivitas sehari-hari yang dilakukan yakni memelihara hewan ini.
Opreasi terkhir yaitu operasi antik. Operasi ini sasarannya adalah narkotika. Sementara ini aparat keamanan sudah mengamankan berberapa pelaku terkait antik dalam operasi yang sudah dilakukan sejak tanggal 29 November lalu hingga kini. Tindakan ini dilakukan karena barang antik bebas dijual. Penjualan narkotika secara bebas mengakibatkan masyarakat rata-rata telah menggunakan.
Lanjut dia, penggunaan tersebut merupakan pembiusan. Tak hanya barang antik, aparat juga akan melakukan operasi terhadap obat-obat terlarang lainnya.
Terakhir, operasi yang dilakukan adalah operasi terhadap kendaraan atau lalulintas. “Akan ada swiping terhadap kendaraan roda dua, khususnya yang menggunakan knalpot rezing. Kenalpot ini kan sangat-sangat mengganggu jalannya ibadah baik umat nasrani maupun islam.” Suara knapolt rezing yang mempengaruhi jalannya ibadah.”
Tapi juga, mempengaruhi jam istirahat warga khususnya mereka yang tinggal di pinggir jalan. “Apalagi mereka yang tinggal di tanjakan jalan, jelas akan terganggu karena pengendara tancap gas jika menaiki tankjakan. Sudah jelas mengganggu skali kenyamanan masyarakat saat istirahat.”
Kapolres menghimbau, kepada masyarakat yang mendapati oknum yang dicurigai mendagangkan maupun menggunakan antik diharapkan dapat dilaporkan ke Polisi. “Kita harus selamatkan warga kita dari ancaman dan bahaya dari Narkotika atau penyalahgunaan narkotika. Karena saat ini banyak yang dijual secara resmi seperti di Apotik-apotik dan tempat lainnya,” harapnya. (Musa Abubar)