JUBI --- Dewan Adat Papua (DAP) menyesali penangkapan terhadap
aktivis Papua, Simon Risiard Banundi, saat aksi pengibaran Bintang 14,
di Manokwari, Provinsi Papua Barat, Selasa (14/12)siang tadi, karena
korban hanya meliput dan tidak terlibat dalam aksi tersebut.
Demikian disampaikan ketua DAP, Forkorus Yeboisembut, saat
dikonfirmasi JUBI, di Jayapura, Selasa (14/12). Yeboisembut mengaku,
pihaknya menyesali penangkapan terhadap seorang aktivis muda yang
sementara melakukan peliputan di tempat kejadian perkara (TKP). “Kami
sangat sesali tindakan ini. Seharusnya tindakan tersebut tak boleh
terjadi,” ujarnya.
Tak hanya itu, kata dia, DAP juga menyesali
adanya perpecahan perjuangan Papua yang sementara berlangsung.
Misalnya, bintang 14 yang mengklaim kemerdekaannya jatuh pada hari ini,
Selasa. “Ada bintang 14, trus ada bintang kejora trus nanti ada bintang
apa lagi,” ungkapnya.
Penangkapan terhadap Simon Risiard
Banundi, staf pengkajian dan pengembangan bantuan hukum (LP3BH)
Manokwari di TKP saat ditugaskan dari kantornya untuk meliputi kegiatan
HUT kemerdekaan Melanesia barat dibawah pimpinan Melki Bleskadit selaku
sekretaris jenderal dewan melaniesia barat di Manokwari.
Kegiatan
itu berlangsung di lapangan penerangan, tepatnya disamping kantor
informasi dan komunikasi (Infokom) Sanggeng, Manokwari, Papua Barat
pukul 09.00 WIT. Selanjutnya, penangkapan dilakukan sejak pukul 12.00
WIT. Dari informasi yang diperoleh JUBI, sebanyak delapan orang
mahasiswa yang ditangkap dann ditahan polisi. (Musa Abubar)