JUBI --- Masih terjadinya kekerasan di tanah Papua, membuat rasa
kepedulian dari Ketua Yayasan Persekutuan Pelayanan Masirey (YPPM)
Papua, Pdt. Ester Wanda, STh, dengan mengajak berbagai masyarakat Papua
untuk menghentikan kekerasan dan saling menghargai terhadap sesama.
"Kekerasan
perlu di hapuskan, jangan biarkan hal tersebut terjadi, sebab itu
melanggar hak seseorang untuk hidup secara baik," ujar Ketua YPPM
Papua, Ester Wanda, kepada JUBI di Jayapura, Sabtu (10/12), Dia
menjelaskan, pihaknya juga mengajak lewat pembagian 300 bunga pada hari
HAM Jumat (10/12), juga menindaklanjuti keberpihakan kepada anak asli
Papua, dimana pemerintah tidak lagi mengabaikan hak-hak dasar orang
Papua.
Kegiatan pembagian bunga di lakukan sepanjang Abepura -
Kotaraja, Kota Jayapura, Papua, sekaligus bersamaan dengan acara puncak
pembakararan 1000 lilin secara simbolis di halaman kantor Majelis
Rakyat Papua (MRP) oleh masyarakat dan anggota MRP yang hadir.
Pantaun JUBI, terlihat setangkai bunga yang dibagi bagikan bunga
mawar dua warna, putih dan merah, dan diselipkan kertas bertuliskan
"Human Right DAY" 10 December 2010. "STOP SUDAH" Kekerasan dan
pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Papua. "Bunga yang dibagi
sebanyak 300 tangkai, guna memperingati hari HAM sedunia serta menjadi
motivasi untuk mengurangi kekerasan di tanah Papua," tandasnya.
YPPM adalah salah satu organisasi swadaya masyarakat yang konsen dan
peduli dengan masalah HIV/AIDS di tanah Papua, disisilain hingga kini
telah melayani sekitar 30 orang ibu rumah tangga yang terinfeksi
HIV/AIDS (Odha). "Pelanggaran HAM berupa kekerasan juga berdampak pada
terjangkitnya penyakit HIV, sehingga perlu di lawan," akuinya.
Jadi,
bukan hanya hutan dan kekayaan alam saja, kata dia, yang menjadi konsen
pelanggaran HAM, tetapi kekerasan dalam rumah tangga juga menjadi
bagian dari pelangaran HAM. "Perlu ada tindak lanjut dan perhatian dari
pemerintah, sebab dengan melihat estimasi total angka HIV/AIDS sebanyak
6000 kasus saat ini di Papua, sudah saatnya direhabilitasi dan
diasramakan mereka yang perlu ditolong," harapnya. (Eveerth Joumilena)