Minggu, 16 Desember 2012

Ditangkap oleh Polisi, Komisaris militan KNPB tewas di Rumah Sakit

Alm. Hubertus Mabel (kiri) saat siaran KNPB pers bersama Buchtar Tabuni dan Alm. Mako Tabuni (Dok. KNPB)
Jayapura, (17/12)—”Masyarakat lihat semua. Bagaimana Hubert mau rebut senjata sedangkan Polisi sisir masuk dengan kekuatan penuh? ” kata Yeimo.
Victor Yeimo, Ketua Umum KNPB mengkonfirmasi tewasnya pengurus KNPB, Hubertus Mabel, di Wamena. Hubert tewas setelah ditangkap oleh polisi bersama Natalius Alua.
“Hubertus Mabel, pengurus Komisariat Militan KNPB Pusat di Wamena siang tadi pukul 12.00 tewas setelah ditembak polisi. Malam ini mayat sedang diantar oleh Polisi dari RSUD Wamena. Ketua KNPB Baliem Simion Dabi, dan Ketua KNPB Yalimo Wene Gombo juga ditangkap kemarin (15/16).” kata Victor Yeimo kepada tabloidjubi.com, Minggu (16/12) malam.
Menurut Yeimo, Hubert ditangkap hidup-hidup. Ini seperti dituturkan oleh seorang saksi warga di Milima. Saat itu, polisi menodong Meky Kogoya dan Wene Gombo Polisi memaksa keduanya untuk menunjukkan keberadaan Hubert. Tak lama kemudian, Hubert tertangkap bersama Natalis Alua di Kampung Abusak, Distrik Kurulu.
“Jam 6 sore kita kaget kalau Hubert ditemukan tewas di rumah sakit. Malam ini Natalis Alua juga meninggal di rumah sakit.” lanjut Yeimo.
Kabid Humas Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta Jaya, S.Ik, kepada tabloidjubi.com menyebutkan Hubert tewas karena kehabisan darah. Sebelumnya, kata Kabid Humas Polda, dua anggota Tim Khusus (Timsus) Polda Papua telah menangkap Meki Kogoya dan Wene Gombo yang dituduh memiliki amunisi. Keduanya diminta menunjukkan dimana keberadaan Hubert. Oleh Meki dan Wene, dua anggota polisi ini diantar menuju Kampung Abusak, Distrik Kurulu. Di kampung inilah Hubert ditangkap bersama Natalius. Hubert, menurut Kabid Humas, ditangkap karena diduga sebagai pelaku pengeboman di Wamena dan penyerangan Polsek Pirime.
Lanjut Kabid Humas, sebelum ditangkap, Hubert sempat akan merebut senjata salah satu anggota Timsus.
“Terjadi saling rebut senjata antara petugas dan Hubert yang tidak mengindahkan permintaan polisi untuk tiarap. Karena salah satu anggota melihat senjata hampir direbut oleh Hubert, maka anggota itu menembak kaki Hubert untuk melumpuhkannya. Hubert kemudian dibawa ke Rumah Sakit. Tapi karena banyak kehilangan darah, Hubert tak tertolong lagi.” kata Kabidhumas Polda Papua.
Namun Yeimo membantah keterangan Kabid Humas ini. Menurut Yeimo, saksi di Kampung Milima menyaksikan polisi masuk ke kampung dengan kekuatan penuh.
“Masyarakat lihat semua. Bagaimana Hubert mau rebut senjata sedangkan Polisi sisir masuk dengan kekuatan penuh?” kata Yeimo.
Selain itu, lanjut Yeimo, Polisi juga menembak babi 1 ekor, membakar honai warga dam menyita barang-barang warga di Kurulu. (Jubi/Victor Mambor)