Senin, 30 Juli 2012

Indonesia Tak pernah Sentuh Kesejahteraan Warga Papua

Perwakilan Papua ketiak temui Indonesia. (Ist)
JAKARTA, RIMANEWS - Pertemuan tokoh-tokoh  Papua dari Serui/Yapen Barat, Sorong, Membramo, Biak, Wasior dengan tokoh nasional Dr.. Rizal Ramli (mantan menko perekonomian)  di Jakarta hari Senin ( 31 Oktober 2011)   membahas perkembangan terakhir di Papua. 
Tokoh2 tersebut menyampaikan keprihatinan mereka terhadap peningkatakn kekerasan di Papua., Para tokoh komunitas Papua itu amat sedih dan mencurahkan kepedihannya kepada  Rizal Ramli sebagai tokoh populis yang perduli dan komit bagi warga Papua dan seluruh rakyat kita. Meski ia dijauhi oleh pihak elite tertentu karena kekritisannya.Mereka mencermati pandangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Komisi I, Paskalis Kosay yang menyatakan selama ini kebijakan dan program pemerintah tak sampai kepada rakyat Papua.
Ia menyatakan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) boleh saja menyatakan Papua selalu ada di hatinya. Namun, Presiden tak mengetahui bahwa, semua program termasuk kebijakan yang sesuai dengan Undang-Undang Otonomi Khusus di Papua tidak dirasakan semua warga."Kebijakan beliau (Presiden RI) sangat konsisten dengan Undang-Undang Otonomi Khusus. Tapi terus terang implementasi kebijakan negara dan presiden tidak maksimal di implementasikan di lapangan. Masyarakat di daerah-daerah terpencil mana merasakan itu?" ujar Paskalis dalam diskusi "Papua, Konflik Tak Kunjung Usai" di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (29/10 /2011).
Ia mengaku tak tahu, siapa yang harus disalahkan hingga bantuan dan program pemerintah tak bisa dirasakan rakyat Papua. Dikatakannya, pemerintah daerah dan pusat kurang berkoordinasi untuk mensejahterakan masyarakat Papua."Saya tidak tahu ini sebenarnya kesalahan siapa, di daerah atau pusat. Aparat daerah jalan dengan pemahamannya sendiri. Sementara Pemerintah pusat juga tidak mau tahu kondisi di daerah," jelasnya.
"Akibat dari itu kebijakan dan program mulus apa pun yang diinginkan Presiden kita belum tentu dalam realitanya begitu. Di lapangan ada gejolak sana sini," sambungnya.Menjawab pertanyaan itu, Staf Khusus Presiden untuk Otonomi Daerah, Velix Wanggai mengungkapkan Presiden SBY selama ini selalu mengedepankan pendekatan terhadap masyarakat Papua dengan meningkatkan kesejahteraan.Oleh karena itu, lanjut Velix, Pemerintah hingga hari ini, tuturnya, masih terus mengusahakan untuk menyejahterakan masyarakat Papua."Presiden dan pemerintah tidak tutup mata. Sejak 2006 Pak SBY ke Merauke, dan ke tempat-tempat lain di Papua. memang ada simpul-simpul yang belum efektif tapi tidak semua lapisan. Ini akan dijadikan evaluasi," ujar Velix.
Menurutnya Presiden ingin agar kesejahteraan Papua bukan hanya untuk warga di perkotaan, tapi juga di wilayah terpencil yang susah dijangkau selama ini."Di mata Presiden, pendekatan kesejahteraan, jadi pilihan. Tidak hanya di kota, tapi juga di kampung-kampung Sehingga pembangunan di perkampungan juga lebih maju," tutupnya.  [mam/kps]