Minggu, 24 Juni 2012

‘Kami Akan Berjuang Terus, Sampai Akhir Merdeka’

Ilustrasi Aksi Rakyat Papua. (Ist)
Papuareality ---Markas Arfai milik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) di Manokwari pernah dibongkar oleh rakyat Papua tahun 1965. Spirit penolakan rakyat Papua terhadap Indonesia terus bertumbuh dan berkembang bak jamur.
Demikian pesan spirit perjuangan Papua Merdeka sejak tahun 1960-an hingga tahun 2012 dan tahun-tahun mendatang. Semangat memperjuangkan Papua merdeka muncul akibat aksi teror, intimidasi, penangkapan, penyiksaan, pembunuhan, dan penembakan oleh Indonesia melalui operasi pasukan militernya. Mereka ditembak secara terang-terangan maupun melalui aksi terselubung militer Indonesia. Berbagai motif diterapkan militer Indonesia dalam memberantas orang Papua dari muka bumi. Mulai dari Operasi Militer tahun 1969 hingga penembakan terhadap para aktivis Papua  Merdeka. Seperti Arnold Ap, tokoh budayawan Papua. Tom Wanggai, aktivis Papua Merdeka. Theys Hiyo Eluai, tokoh Pendamai Papua. Kelly Kwalik, Tokoh Kebenaran dan Keadilan. Terakhir Mako Tabuni, Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Masih banyak tokoh lainnya ditembak, serta aksi militer dibungkam oleh militer Indonesia. Lain kata, selain itu, masih terdapat teror, intimidasi dan penembakan terhadap warga sipil Papua di muka umum, tanpa menghitung harta dan kekayaan.
Sampai kapankah penjajahan Indonesia di Papua akan terhenti? Hingga kini, Tentara sapurata Papua Merdeka adalah bukan gerilyawan. Tapi rakyat tertindas akibat penjajahan Indonesia. Maka itu, mereka bertekad, berjuang dan berjanji akan setia sampai akhir Merdeka. Salah satu motto perjuangan adalah: Kami harus mengakhiri. Demikian sepenggal kalimat dalam pesan elektronik aktivis Papua merdeka. (redaksi)