JUBI --- Ketua Dewan Adat Papua (DAP), Forkorus Yaboisembut meminta
agar polisi menyelidiki penyebab kasus teror yang terjadi belakabgan ini di Papua.
"Yang
diteror merasa tidak nyaman, sebab itu perlu ada tindakan penyelidikan
dari pihak berwajib, dari siapa dan mengapa hal ini dilakukan," ujar
Ketua DAP, Forkorus Yaboisembut, ketika di konfirmasi JUBI di Sentani,
Senin (15/11).
Pernyataan Forkorus menyusul adanya wacana
rencana pembunuhan atas dirinya oleh orang tak dikenal dengan
memanfaatkan anggota Petapa (Penjaga Tanah
Papua) atas anama Billy
Suruan dan Yonathan Boy Kaway, namun keduanya terpaksa mengurungkan
niatnya dan membatalkan suruhan pihak tertentu.
Dua anggota
diimingi uang sebanyak Rp. 3 juta, guna jika sukses untuk membunuh
ketua DAP. "Saya pernah mengalaminya pada tahun 2007, namun saya tidak
pernah takut dan gentar," tegasnya. Dirinya menambahkan juga pada tahun
2008 mendapat pesan singkat berupa SMS teror dari oknum tertentu. "Jika
polisi belum mengungkapnya, apalagi masyarakat awam," nilainya.
Demikian
juga beberapa catatan kasus teror seperti di Merauke, Papua sejumlah
wartawan diteror oleh oknum tertentu, hingga berbagai dugaan teror yang
berujung pada kematian wartawan Tabloid Jubi, dan Merauke TV dan
kontributor ANTV, Ardiansyah Matra'is (30/7/2010), demikian sebelumnya
Ketua Persatuan Gereja-gereja Baptis Papua, Pendeta Socratez Sofian,
juga mengaku "diincar" Kopasus. "Bagaimana memberi rasa keadilan jika
penyebab teror tidak diungkapkan," kesal Forkorus. (Timo Marten)