Senin, 06 Agustus 2012

Rakyat Papua Hak dan Kebenaran

PAPUAN NATIONS
Peradaban tidak akan membiarkan diatas hak dan kebenaran murni, tanah papua bergejolak, alam papua gemuruh dan rakyat papua berseru di padang ligitan dimana perjuangan berada. Dengan penuh tantangan bersuara demi mempertahankan hak dan kebenaran nafas hidup bangsa dimana rakyat papua hidup berlanjut. Sejak menciptakan bola politik oleh negara-negara pernah jejak dan di jajah diatas tanah papua tidak pernah hilang sampai kini negara indonesia lanjut bermain bola politik tendang terjang sembarangan tidak di pandang kemanusiaan dan tidak di pandang hak hidup keberadaan bangsa melanesia selama 50 tahun. Namun kini menjadi ujung tombak rakyat papua menantikan peradaban pembebasan dari segala penindasan, diskriminasi, pembunuhan, pemerkosaan, pengkurasan, penganiayaan,  dan segala klaim identitas negara indonesia diatas tanah papua adalah di nyatakan kasus diatas tanah dan bangsa serta negara lain. 
Dimata duni tercatat jejak antar bangsa dan negara, maka negara indonesia adalah negara yang serba krisis kasus yaitu, krisis ekonomi, krisis tidak kemanusiaan, krisis perampasan, krisis klaim jejak hidup bangsa lain, dan krisis menutupi perjuangan pembebasan bangsa lain, krisis penindasan, krisis pembunuhan, krisis pemerkosaan, krisis membatasi jalan hidup, krisis pelanggaran hak asasi manusia,  krisis intimidasi, krisis kekerasan, krisis penjara, krisis lahan militer, krisis budak, dan lain-lain serba kasus dan krisis. Oleh sebab itu rakyat papua mau keluar dari serba kasus krisis, dengan awalinya papua berbicara demi mempertahankan hak dan kebenaran untuk mengatur tata hidup sebernya tanpa kasus dan krisi.
Papua berbicara karena bosan atas serba krisis di lakukan oleh negara indonesia klaim diatas tanah papua barat, gengsinya terhadap indonesia diatas tanah papua, alam papua serta rakyat papua berbicara untuk siap berdiri negara sendiri yaitu negara papua barat di bawah bendera bintang kejora yang bangga dan puja oleh tanah, alam, rakyat papua dari sejak pencipta tercatat “papua mempunyai mitos kenegaraan”.  Dalam kebosanan terhadap indonesia, Papua dan dunia terrekam di arus cuaca bangsa bersama pergeseran arus globalisasi berjalan pesat.
1.    TANAH (PULAU) PAPUA BERBICARA
Perjuangan politik Kemedekaan bangsa papua bagian barat tidak akan termakan oleh arus globalisasi, karena kemerdekaan papua barat sudah rekam dan tersimpan kotak di bawah tanah. Warna bintang kejora warna kesukaan tanah pulau papua barat, bukan buatan dari arus warna global tetapi sungguh-sungguh dari warna tanah pilihan dan bendera tanah. Identitas bangsa negara pun sudah menjadi terrekam tanah telah terbentuk, wilayah dan peta tanah papua pun terlukis oleh tanah alam geografis sendiri. 
Namun tanah bagai manusia dan sebagai mama anak negeri ras melanesia, maka  tanah mengajak berjuanglah demi menjaga dan mempertahankan hak milik yang sedang klaim oleh indonesia diatas tanah pulau papua.
Peradaban kini berjalan tanah pulau papua berbicara “tanah papua bergejolak” melihat membongkar tulang tanah bagai tembaga di PTFI timika, sertai program bajak tanah porak poranda menjembatani arus politik indonesia, tetapi tidak akan berjalan selamanya kutuk tanah papua.   Tanah papua bosan dengan negara indonesia klaim diatas tanah papua, dan tanah papua tidak senang dengan indonesia buatan kasus dan krisis tanah. Maka kesan tanah Rakyat papua siap merdeka diatas pangkuan saya dengan damai tanpa kekerasan. Sebab tanah papua mempunyai mitos kenegaraan dan mitos kedudukan bangsa tulen dara daging bersama tanah itu sendiri. Inilah suara tanah adalah suara mama di utuskan oleh Allah sendiri.
2.    ALAM PAPUA BERBICARA
Perada kemerdekaan papua barat menata kembali papua baru telah terpuncak menentukan nasib sendiri diatas tanah leluhur. Perjuangan kemerdekaan papua barat telah rekam kotak hitan di balik alam antar peradaban bangsa. Berbagai tahapan berseru oleh rakyat di padang alam perkembanagn antar Peradaban terhadap negara indonesia klaim meminta pengakuan, beribu berbicara, beribu suara, beribu berkata telah rekam oleh alam sendiri kini menjadi tahapan puncak menata hasil rekaman. Tinggal tunggu waktu pengakuan oleh negara indonesia atas klaim mengaku diri tanah papua bagian dari indonesia di balik sejarah tidak benar.  
Alam Papua berbicara dengan gemuruh, tanah papua barat siap merdeka menjadi salah satu bagian kenegaraan karena bendera bintang kejora adalah bagian dari simbol alam dan bangsa serta tanah papua leluhur.  Warna bintang kejora kecocokan dengan alam papua telah terhiasi dari leluhur bangsa melanesia diatas tanah terlukisnya, sebelum indonesia klaim. Kemerdekaan papua barat bukan karang dari rakyatnya tetapi penyambung dari suara gemuru di balik alam Papua. 
Alam papua sudah bosan 50 tahun indonesia klaim diatas tanah papua tanpa seijin siapa pun melanda krisis dan di nyatakan kasus, alam rekam.
Alam bagaikan manusia dengan gemuruhnya berkata “papua harus merdeka dari serba kasus dan serba pelanggaran krisis tanpa kemanusiaan sangat tajam oleh indonesia klaim”. Alam menanti penjemputan peradaban papua baru, dengan semangat perjuangan rakyat berseru di padang globalisasi, membongkar kotak rahasia di bawah pena identitas klaim negara diatas negara.
Alam papua tidak membiarkan yang telah di lakukan oleh klaim indonesia di padang alam melanesia di papua dengan harapan tertentu perkembangan dunia kedepan. Namun alam menuntut melalui batin mengembalikan hak-hak yang tangan panjang oleh negara-negara penjajah yang telah bawah pulang kekuatan berupa batu keramat dan lain-lain. Hal ini nyatanya pelanggaran tata alam setempat dengan kekuatan pengkurasan alam hidup. 
Perjuangan politik bersama alam adalah salah satu jalan terbaik keselamatan alam, tanah dan bangsa melanesia untuk menjemput peradaban baru. Alam papua berbicara indonesia klaim segera cabut kaki dari tanah papua dan berseru berkibar sang bintang kejora di pelosok pesisir pantai dan lautan, pelosok tanah lembah, pelosok bebukitan, dan puncak gunung papua. Tuntutan alam sangat berat terhadap indonesia untuk mengembalikan hak kekuatan pada bangsa pemilik menata diatas tanah leluhur sesuai jejak pencipta alam semesta papua. 
Sudah pada puncak peradaban alam papua kembali ketempat semula dengan identitas hak tempat leluhur dengan simbol yang telah di lukiskan oleh alam sendiri bersama manusia ras melanesia yang telah mendiami bersama diantara alam leluhur. Alam sangat berlimpah ini mempunyai hukum dasyat menentukan nasibnya dan menuntut kembali atas semua kekurasan menghancurkan tatanan alam semestanya. Maka alam sendiri menentukan nasib rakyat dimana mereka berjuang atas hak alam itu sendiri. 
Alam sendiri menciptakan tanah papua, alam sendiri menciptakan manusia papua, alam sendiri menciptakan alam papua sendiri, alam sendiri menciptakan cuaca serba kehidupan diatas tanah papua. Harapan bangsa telah sentuh di hati alam papua menunggu keberhasilan dengan damai, salam sukses kata alam. Inilah peradaban rakyat papua siap membenah “negara bebas republik papua barat”. Inilah suara alam adalah Suara Allah.  
3.    RAKYAT PAPUA BERBICARA
Peradaban rakyat papua berseru berbicara di padang globalisasi dimana mereka sambil orasi kibarkan bendera bintang kejora di setiap kota besar pelosok dunia meminta pengakuan dan mengakuinya bahwa jejak mitos kenegaraan tercatat di balik tanah dan alamnya. Menjemput papua baru dengan memasukinya dunia baru di mana rakyat dunia mengantisipasi bajak kesanan di era teknologi canggih.  Dengan terkesan pulau papua adalah pulau leluhur mendiami rumpun ras melanesia di atas hak dan kebenaran kedudukan ras dan suku bangsa di tanahnya sendiri.
Rakyat papua berbicara dan berseru meminta pengakuan mengembalikan hak dan kebenaran atas klaim oleh negara penjajah yaitu negara indonesia selama 50 tahun masih belum berakhir. Rakyat papua jadi lahan berburu kemanusiaan yang tidak layak di lakukan oleh militer indonesia. Beribuan nyawa belur berdara menembusi peluru, dan alam papua pun kuras habis, tanah pun klaim tanpa seijin siapa pun. Maka rakyat papua tidak membiarkan atas semua lini yang merasa penguasa diatas tanah papua barat di jalani oleh negara indonesia klaim. Pada hal sejarah keberadaan suku bangsa sudah jelas di mata dunia, tetapi kenyataan negara indonesia pelanggaran sangat berat atas melanggarnya menempati tempat hak milik suku bangsa lain maupun menempati diatas bendera negara yang ada.
Tuntutan rakyat papua awali dengan orasi membawa dengan berbagai atraksi sesuai aspirasi keinginan rakyat atas di lakukan kekejaman oleh negara indonesia tiada berakhir klaim penguasa. Tuntutan yang mendalam oleh rakyat papua adalah segera cabut kembali dengan akar-akarnya identitas negara indonesia klaim diatas tanah papua, lanjut mengembalikan hak nafas hidup rakyat papua barat dengan tegas.  
Rakyat papua berbicara berseru bersuara sekeras-keras membela demi hak dan kebenaran bersejarah diatas tanah papua di tengah permainan politik indonesia klaim penguasa. Dengan gengsinya berbagai permen politik adu domba antar rakyat papua yang membigukan. Banyak program yang di tawarkan kepada rakyat papua diatas sejarah kontrak menempati identitas negara indonesia hanya untuk memperpanjangkan masa kontrak yaitu : identitas negara indonesia melalui pepera 1969, perusahan PTFI, program Otsus, program UP4B, penempatan SK Kabupaten dan SK Propingsi dan segi-segi program gelap lainnya. Semua program negara indonesia adalah kasus untuk mengkrisiskan rakyat papua bagai serbuk, maka kembalikan dan buanglah di adu sampah pusat ibukota negara indonesia di jakarta.
Sejarah perjuangan papua barat lebih jauh dari tingkat kelas dengan di penuhi orasi kebenaran di pelosok dunia, tercatat. Sejarah politik telah terhimpun di duta-duta besar kenegaraan di negara tua pun bergejolak mendukung atas hak dan kebenaran rakyat papua atas berseru di kediaman negaranya. Rakyat papua tidak ada yang terkecuali dalam pelaksanaan penjemputan peradaban baru diatas tanahnya sendiri. Rakyat papua bersuara diatas hak dan kebenaran kedudukan bangsa leluhur.   (Ist)