PAPUAN NATIONS |
Peradaban tidak akan membiarkan diatas hak dan kebenaran
murni, tanah papua bergejolak, alam papua gemuruh dan rakyat papua berseru di
padang ligitan dimana perjuangan berada. Dengan penuh tantangan bersuara demi
mempertahankan hak dan kebenaran nafas hidup bangsa dimana rakyat papua hidup
berlanjut. Sejak menciptakan bola politik oleh negara-negara pernah jejak dan
di jajah diatas tanah papua tidak pernah hilang sampai kini negara indonesia lanjut
bermain bola politik tendang terjang sembarangan tidak di pandang kemanusiaan dan
tidak di pandang hak hidup keberadaan bangsa melanesia selama 50 tahun. Namun
kini menjadi ujung tombak rakyat papua menantikan peradaban pembebasan dari
segala penindasan, diskriminasi, pembunuhan, pemerkosaan, pengkurasan, penganiayaan, dan segala klaim identitas negara indonesia
diatas tanah papua adalah di nyatakan kasus diatas tanah dan bangsa serta
negara lain.
Dimata duni tercatat jejak antar bangsa dan negara, maka
negara indonesia adalah negara yang serba krisis kasus yaitu, krisis ekonomi,
krisis tidak kemanusiaan, krisis perampasan, krisis klaim jejak hidup bangsa
lain, dan krisis menutupi perjuangan pembebasan bangsa lain, krisis penindasan,
krisis pembunuhan, krisis pemerkosaan, krisis membatasi jalan hidup, krisis pelanggaran
hak asasi manusia, krisis intimidasi, krisis
kekerasan, krisis penjara, krisis lahan militer, krisis budak, dan lain-lain
serba kasus dan krisis. Oleh sebab itu rakyat papua mau keluar dari serba kasus
krisis, dengan awalinya papua berbicara demi mempertahankan hak dan kebenaran
untuk mengatur tata hidup sebernya tanpa kasus dan krisi.
Papua berbicara karena bosan atas serba krisis di lakukan
oleh negara indonesia klaim diatas tanah papua barat, gengsinya terhadap
indonesia diatas tanah papua, alam papua serta rakyat papua berbicara untuk
siap berdiri negara sendiri yaitu negara papua barat di bawah bendera bintang
kejora yang bangga dan puja oleh tanah, alam, rakyat papua dari sejak pencipta
tercatat “papua mempunyai mitos kenegaraan”. Dalam kebosanan terhadap indonesia, Papua dan
dunia terrekam di arus cuaca bangsa bersama pergeseran arus globalisasi
berjalan pesat.
1.
TANAH (PULAU) PAPUA BERBICARA
Perjuangan
politik Kemedekaan bangsa papua bagian barat tidak akan termakan oleh arus
globalisasi, karena kemerdekaan papua barat sudah rekam dan tersimpan kotak di
bawah tanah. Warna bintang kejora warna kesukaan tanah pulau papua barat, bukan
buatan dari arus warna global tetapi sungguh-sungguh dari warna tanah pilihan dan
bendera tanah. Identitas bangsa negara pun sudah menjadi terrekam tanah telah
terbentuk, wilayah dan peta tanah papua pun terlukis oleh tanah alam geografis
sendiri.
Namun
tanah bagai manusia dan sebagai mama anak negeri ras melanesia, maka tanah mengajak berjuanglah demi menjaga dan
mempertahankan hak milik yang sedang klaim oleh indonesia diatas tanah pulau
papua.
Peradaban
kini berjalan tanah pulau papua berbicara “tanah papua bergejolak” melihat
membongkar tulang tanah bagai tembaga di PTFI timika, sertai program bajak
tanah porak poranda menjembatani arus politik indonesia, tetapi tidak akan
berjalan selamanya kutuk tanah papua. Tanah
papua bosan dengan negara indonesia klaim diatas tanah papua, dan tanah papua
tidak senang dengan indonesia buatan kasus dan krisis tanah. Maka kesan tanah Rakyat
papua siap merdeka diatas pangkuan saya dengan damai tanpa kekerasan. Sebab
tanah papua mempunyai mitos kenegaraan dan mitos kedudukan bangsa tulen dara
daging bersama tanah itu sendiri. Inilah suara tanah adalah suara mama di
utuskan oleh Allah sendiri.
2.
ALAM PAPUA BERBICARA
Perada
kemerdekaan papua barat menata kembali papua baru telah terpuncak menentukan
nasib sendiri diatas tanah leluhur. Perjuangan kemerdekaan papua barat telah
rekam kotak hitan di balik alam antar peradaban bangsa. Berbagai tahapan
berseru oleh rakyat di padang alam perkembanagn antar Peradaban terhadap negara
indonesia klaim meminta pengakuan, beribu berbicara, beribu suara, beribu
berkata telah rekam oleh alam sendiri kini menjadi tahapan puncak menata hasil
rekaman. Tinggal tunggu waktu pengakuan oleh negara indonesia atas klaim
mengaku diri tanah papua bagian dari indonesia di balik sejarah tidak benar.
Alam
Papua berbicara dengan gemuruh, tanah papua barat siap merdeka menjadi salah
satu bagian kenegaraan karena bendera bintang kejora adalah bagian dari simbol
alam dan bangsa serta tanah papua leluhur. Warna bintang kejora kecocokan dengan alam
papua telah terhiasi dari leluhur bangsa melanesia diatas tanah terlukisnya,
sebelum indonesia klaim. Kemerdekaan papua barat bukan karang dari rakyatnya
tetapi penyambung dari suara gemuru di balik alam Papua.
Alam
papua sudah bosan 50 tahun indonesia klaim diatas tanah papua tanpa seijin
siapa pun melanda krisis dan di nyatakan kasus, alam rekam.
Alam
bagaikan manusia dengan gemuruhnya berkata “papua harus merdeka dari serba
kasus dan serba pelanggaran krisis tanpa kemanusiaan sangat tajam oleh
indonesia klaim”. Alam menanti penjemputan peradaban papua baru, dengan
semangat perjuangan rakyat berseru di padang globalisasi, membongkar kotak
rahasia di bawah pena identitas klaim negara diatas negara.
Alam
papua tidak membiarkan yang telah di lakukan oleh klaim indonesia di padang
alam melanesia di papua dengan harapan tertentu perkembangan dunia kedepan. Namun
alam menuntut melalui batin mengembalikan hak-hak yang tangan panjang oleh
negara-negara penjajah yang telah bawah pulang kekuatan berupa batu keramat dan
lain-lain. Hal ini nyatanya pelanggaran tata alam setempat dengan kekuatan
pengkurasan alam hidup.
Perjuangan
politik bersama alam adalah salah satu jalan terbaik keselamatan alam, tanah
dan bangsa melanesia untuk menjemput peradaban baru. Alam papua berbicara indonesia
klaim segera cabut kaki dari tanah papua dan berseru berkibar sang bintang
kejora di pelosok pesisir pantai dan lautan, pelosok tanah lembah, pelosok
bebukitan, dan puncak gunung papua. Tuntutan alam sangat berat terhadap
indonesia untuk mengembalikan hak kekuatan pada bangsa pemilik menata diatas
tanah leluhur sesuai jejak pencipta alam semesta papua.
Sudah
pada puncak peradaban alam papua kembali ketempat semula dengan identitas hak
tempat leluhur dengan simbol yang telah di lukiskan oleh alam sendiri bersama
manusia ras melanesia yang telah mendiami bersama diantara alam leluhur. Alam
sangat berlimpah ini mempunyai hukum dasyat menentukan nasibnya dan menuntut
kembali atas semua kekurasan menghancurkan tatanan alam semestanya. Maka alam
sendiri menentukan nasib rakyat dimana mereka berjuang atas hak alam itu
sendiri.
Alam
sendiri menciptakan tanah papua, alam sendiri menciptakan manusia papua, alam
sendiri menciptakan alam papua sendiri, alam sendiri menciptakan cuaca serba
kehidupan diatas tanah papua. Harapan bangsa telah sentuh di hati alam papua
menunggu keberhasilan dengan damai, salam sukses kata alam. Inilah peradaban rakyat
papua siap membenah “negara bebas republik papua barat”. Inilah suara alam
adalah Suara Allah.
3.
RAKYAT PAPUA BERBICARA
Peradaban
rakyat papua berseru berbicara di padang globalisasi dimana mereka sambil orasi
kibarkan bendera bintang kejora di setiap kota besar pelosok dunia meminta
pengakuan dan mengakuinya bahwa jejak mitos kenegaraan tercatat di balik tanah
dan alamnya. Menjemput papua baru dengan memasukinya dunia baru di mana rakyat
dunia mengantisipasi bajak kesanan di era teknologi canggih. Dengan terkesan pulau papua adalah pulau
leluhur mendiami rumpun ras melanesia di atas hak dan kebenaran kedudukan ras
dan suku bangsa di tanahnya sendiri.
Rakyat
papua berbicara dan berseru meminta pengakuan mengembalikan hak dan kebenaran
atas klaim oleh negara penjajah yaitu negara indonesia selama 50 tahun masih
belum berakhir. Rakyat papua jadi lahan berburu kemanusiaan yang tidak layak di
lakukan oleh militer indonesia. Beribuan nyawa belur berdara menembusi peluru,
dan alam papua pun kuras habis, tanah pun klaim tanpa seijin siapa pun. Maka
rakyat papua tidak membiarkan atas semua lini yang merasa penguasa diatas tanah
papua barat di jalani oleh negara indonesia klaim. Pada hal sejarah keberadaan
suku bangsa sudah jelas di mata dunia, tetapi kenyataan negara indonesia
pelanggaran sangat berat atas melanggarnya menempati tempat hak milik suku
bangsa lain maupun menempati diatas bendera negara yang ada.
Tuntutan
rakyat papua awali dengan orasi membawa dengan berbagai atraksi sesuai aspirasi
keinginan rakyat atas di lakukan kekejaman oleh negara indonesia tiada berakhir
klaim penguasa. Tuntutan yang mendalam oleh rakyat papua adalah segera cabut
kembali dengan akar-akarnya identitas negara indonesia klaim diatas tanah papua,
lanjut mengembalikan hak nafas hidup rakyat papua barat dengan tegas.
Rakyat
papua berbicara berseru bersuara sekeras-keras membela demi hak dan kebenaran
bersejarah diatas tanah papua di tengah permainan politik indonesia klaim
penguasa. Dengan gengsinya berbagai permen politik adu domba antar rakyat papua
yang membigukan. Banyak program yang di tawarkan kepada rakyat papua diatas
sejarah kontrak menempati identitas negara indonesia hanya untuk
memperpanjangkan masa kontrak yaitu : identitas negara indonesia melalui pepera
1969, perusahan PTFI, program Otsus, program UP4B, penempatan SK Kabupaten dan
SK Propingsi dan segi-segi program gelap lainnya. Semua program negara
indonesia adalah kasus untuk mengkrisiskan rakyat papua bagai serbuk, maka
kembalikan dan buanglah di adu sampah pusat ibukota negara indonesia di
jakarta.
Sejarah
perjuangan papua barat lebih jauh dari tingkat kelas dengan di penuhi orasi
kebenaran di pelosok dunia, tercatat. Sejarah politik telah terhimpun di
duta-duta besar kenegaraan di negara tua pun bergejolak mendukung atas hak dan
kebenaran rakyat papua atas berseru di kediaman negaranya. Rakyat papua tidak
ada yang terkecuali dalam pelaksanaan penjemputan peradaban baru diatas
tanahnya sendiri. Rakyat papua bersuara diatas hak dan kebenaran kedudukan
bangsa leluhur. (Ist)