Seorang Mama Papua dalam aksi di Manowakri, Kamis (28/6/2012) sedang mengangkat foto Almahrum Mako Tabuni, ketika jasadnaya disemayamkan di salah satu rumah sakit di Jayapura. (Ist) |
Papuareality --- Ratusan
warga Papua di Manokwari, Kamis (28/6), melakukan aksi longmarch sepanjang kota
Manokwari. Mereka menuntut, agar pemerintah Republik Indonesia mengakhiri
kepentingan dan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) di Papua.
“Kami memintah agar Indonesia menghentikan kekerasan dan
pelanggaran HAM di Papua. Stop sudah bunuh kami!” tegas Mama Ira dalam aksi
tersebut. Bila tidak ditanggapi, sama saja dengan membiarkan bangsa Papua
dikejar, diusir, dibunuh serta negerinya dirampas bangsa asing hingga sampai
akhir hayat, ulasnya.
Aksi sepanjang jalan di Kota Manokwari, Kamis (28/6), (Ist). |
Dalam aksi tersebut, sejumlah spanduk berisi tuntutan HAM
digotong sepanjang jalan. Seperti: Stop bunuh kami. SBY harus bertanggungjawab
terhadap pelanggaran HAM di Papua. Bangsa Papua tidak percaya pemerintah
Indonesia. Militer Indonesia adalah teroris warga Papua, dan spanduk kecil
lainnya bertuliskan kalimat berbeda. Hingga kini tuntutan Papua merdeka terus
dikumandangkan. Sementara pihak gereja-gereja di Papua, menilai Indonesia telah
melakukan kebohongan publik domestik maupun di mata Internasional. Cerita
kebohongan publik paling kentara akhir ini adalah, rangkaian kekerasan bersenjata
dan penembakan terhadap Mako Tabuni. Mako dituding mencuri senjata Polisi Indonesia, tapi itu
hanya settingan publik Militer Indonesia demi menjatuhkan upaya hak kemerdekaan Papua.
Aksi di manokweari, Kamis (28/6). Indonesia dimintah tinggalkan Papua. (Ist) |
Berkaitan dengan aksi, Solidaritas Peduli HAM di Papua
(SPHDP) mengeluarkan pernyataan sikap. Diantaranya, negara Indonesia dimintah
membuka akses media asing ke seluruh Tanah Papua. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dimintah
membentuk tim pencari fakta ke seluruh
Papua. Menarik Semua Pasukan militer Indonesia, organik maupun non-organik dari
Tanah Papua. Presiden Republik
Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertanggungjawab terhadap serangkaian pelanggaran HAM di Papua. Amerika
dan Inggris segera menghentikan bantuan
senjata, memberikan embargo persenjataan
ke Indonesia. Membebaskan seluruh narapidana dan tahanan politik Papua tanpa
terkecuali. (Almer Pits)