Ilustrasi Aksi Rakyat Papua. (Ist) |
Demikian pesan spirit perjuangan Papua Merdeka sejak tahun
1960-an hingga tahun 2012 dan tahun-tahun mendatang. Semangat memperjuangkan
Papua merdeka muncul akibat aksi teror, intimidasi, penangkapan, penyiksaan,
pembunuhan, dan penembakan oleh Indonesia melalui operasi pasukan militernya.
Mereka ditembak secara terang-terangan maupun melalui aksi terselubung militer
Indonesia. Berbagai motif diterapkan militer Indonesia dalam memberantas orang
Papua dari muka bumi. Mulai dari Operasi Militer tahun 1969 hingga penembakan
terhadap para aktivis Papua Merdeka.
Seperti Arnold Ap, tokoh budayawan Papua. Tom Wanggai, aktivis Papua Merdeka.
Theys Hiyo Eluai, tokoh Pendamai Papua. Kelly Kwalik, Tokoh Kebenaran dan
Keadilan. Terakhir Mako Tabuni, Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Masih
banyak tokoh lainnya ditembak, serta aksi militer dibungkam oleh militer
Indonesia. Lain kata, selain itu, masih terdapat teror, intimidasi dan
penembakan terhadap warga sipil Papua di muka umum, tanpa menghitung harta dan
kekayaan.
Sampai kapankah penjajahan Indonesia di Papua akan terhenti?
Hingga kini, Tentara sapurata Papua Merdeka adalah bukan gerilyawan. Tapi
rakyat tertindas akibat penjajahan Indonesia. Maka itu, mereka bertekad,
berjuang dan berjanji akan setia sampai akhir Merdeka. Salah satu motto
perjuangan adalah: Kami harus mengakhiri. Demikian sepenggal kalimat dalam
pesan elektronik aktivis Papua merdeka. (redaksi)