Perwakilan Papua ketiak temui Indonesia. (Ist) |
JAKARTA, RIMANEWS - Pertemuan tokoh-tokoh Papua dari Serui/Yapen
Barat, Sorong, Membramo, Biak, Wasior dengan tokoh nasional Dr.. Rizal
Ramli (mantan menko perekonomian) di Jakarta hari Senin ( 31 Oktober
2011) membahas perkembangan terakhir di Papua.
Tokoh2 tersebut
menyampaikan keprihatinan mereka terhadap peningkatakn kekerasan di
Papua., Para tokoh komunitas Papua itu amat sedih dan mencurahkan
kepedihannya kepada Rizal Ramli sebagai tokoh populis yang perduli dan
komit bagi warga Papua dan seluruh rakyat kita. Meski ia dijauhi oleh
pihak elite tertentu karena kekritisannya.Mereka mencermati pandangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Komisi
I, Paskalis Kosay yang menyatakan selama ini kebijakan dan program
pemerintah tak sampai kepada rakyat Papua.
Ia menyatakan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) boleh saja
menyatakan Papua selalu ada di hatinya. Namun, Presiden tak mengetahui
bahwa, semua program termasuk kebijakan yang sesuai dengan Undang-Undang
Otonomi Khusus di Papua tidak dirasakan semua warga."Kebijakan beliau (Presiden RI) sangat konsisten dengan Undang-Undang
Otonomi Khusus. Tapi terus terang implementasi kebijakan negara dan
presiden tidak maksimal di implementasikan di lapangan. Masyarakat di
daerah-daerah terpencil mana merasakan itu?" ujar Paskalis dalam diskusi
"Papua, Konflik Tak Kunjung Usai" di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (29/10
/2011).
Ia mengaku tak tahu, siapa yang harus disalahkan hingga bantuan dan
program pemerintah tak bisa dirasakan rakyat Papua. Dikatakannya,
pemerintah daerah dan pusat kurang berkoordinasi untuk mensejahterakan
masyarakat Papua."Saya tidak tahu ini sebenarnya kesalahan siapa, di daerah atau pusat.
Aparat daerah jalan dengan pemahamannya sendiri. Sementara Pemerintah
pusat juga tidak mau tahu kondisi di daerah," jelasnya.
"Akibat dari itu kebijakan dan program mulus apa pun yang diinginkan
Presiden kita belum tentu dalam realitanya begitu. Di lapangan ada
gejolak sana sini," sambungnya.Menjawab pertanyaan itu, Staf Khusus Presiden untuk Otonomi Daerah,
Velix Wanggai mengungkapkan Presiden SBY selama ini selalu mengedepankan
pendekatan terhadap masyarakat Papua dengan meningkatkan kesejahteraan.Oleh karena itu, lanjut Velix, Pemerintah hingga hari ini, tuturnya,
masih terus mengusahakan untuk menyejahterakan masyarakat Papua."Presiden dan pemerintah tidak tutup mata. Sejak 2006 Pak SBY ke
Merauke, dan ke tempat-tempat lain di Papua. memang ada simpul-simpul
yang belum efektif tapi tidak semua lapisan. Ini akan dijadikan
evaluasi," ujar Velix.
Menurutnya Presiden ingin agar kesejahteraan Papua bukan hanya untuk
warga di perkotaan, tapi juga di wilayah terpencil yang susah dijangkau
selama ini."Di mata Presiden, pendekatan kesejahteraan, jadi pilihan. Tidak hanya
di kota, tapi juga di kampung-kampung Sehingga pembangunan di
perkampungan juga lebih maju," tutupnya. [mam/kps]