Tabloidjubi.com --- Perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu, ke Papua karena diusir dari Cuba. Perusahaan Freeport Sulphur hancur lebur gara-gara peralihan pemerintahan di Cuba, 1959. Fidel Castro merontokan kekuasaan rezim Batista, seluruh perusahaan asing dinasionalisasikan termasuk Freeport.
Agustus 1959, Direktur Freeport Sulphur Forbes Wilson bertemu Jan van Gruisen, Direktur Pelaksana East Borneo Company yang secara kebetulan menemukan laporani Gunung Earstberg di Irian Barat. Wilson berekspedisi 1960 dibantu Mozes Kilangin dan kawan-kawan, tanpa kawalan pasukan polisi dan tentara Belanda.
Mineral FI ditambang 1970, di Erstberg sesuai kontrak karya 1967, saat itu sebagai perusahaan tertutup, hingga mineral Ersberg habis, 1980 an. Awal 1990 an Grasberg mulai produksi setelah go public menjual lima juta lembar saham(23,4 persen) di New York Stock Exchange dengan perolehan 3.31 milliar dollar USA. Perusahaan ini berubah menjadi Freeport Mc Moran Copper & Gold Company, Inc. Pemerintah RI sejak itu hanya punya 9,36 persen saham.
Grasberg di Papua, Emas di Amerika Serikat.(Jubi/ist) |
Sebagai perusahaan kecil yang diusir dari Cuba, kini menjelma sebagai perusahaan tambang raksasa dunia. PT FI saat itu mengaku menambang tembaga dan emas produk sampingan sehingga perlu bayar pajak dan royalti tembaga. Padahal, nilai finansial emas sangat besar, Freeport tumbuh besar karena menambang di lokasi yang paling menguntungkan di dunia.
Situs Fcx.com(23/4/2014) menyebutkan Freeport punya tambang mineral di Amerika Serikat, Chili, Peru,Afrika Selatan dan Papua(RI). Selain itu Freeport juga punya bisnis migas di AS dan Teluk Meksiko, total cadangan 464 juta barrel.
Uang setoran Freeport jadi rebutan, Pemkab Mimika tak puas, hanya Rp 200 Milyar. Pemerintah Papua dan Pemkab Mimika harus tegas bersama perusahaan memberikan jaminan kepada masyarakat pasca tambang. Apalah artinya uang, kalau Freeport angkat kaki dan masyarakat makan tailing.* (Diposkan oleh : Dominggus Mampioper on February 10, 2015 at 23:25:46 WP ])