JUBI --- Ribuan warga masyarakat yang datang dari berbagai pelosok
kampung-kampung dan diperkotaan berkumpul di lapangan Timika Indah dan
menuntut referendum bagi kemerdekaan bangsa Papua Barat, sekaligus
mendukung Konfrensi Tingkat Tinggi Internasional yang sedang dilakukan
di London, Inggris hari ini., Selasa (2/8).
Aksi yang dimotori anak-anak muda Papua dengan nama Komite Nasional Papua Barat (KNPB), mendapat simpatik dan dukungan dari warga yang berkumpul.
Beberapa orasi politik juga dilakukan dengan nyanyian-nyanyian gerejawi. Antusias masyarakat terlihat sejak Selasa (2/8) pagi pukul 08.00 berbagai spanduk di bentangkan didepan panggung lapangan Timika Indah.
Aparat Kepolisian juga terlihat berjaga-jaga disekitar lokasi kegiatan. Beberapa intelejen aparat kemanan juga terlihat bergabung dengan masyarakat.
Situasi perayaan ini berjalan aman tanpa ada keributan. Beberapa spanduk yang dipasang bertuliskan, West Papua people fully support and give fully mandate”, “Kita meminta komunitas masyarakat internasional untuk membantu kemerdekaan Papua Barat” serta “Reeferendum adalah jalan terbaik sebagai pilihan masyarakat asli Papua Barat”.
Beberapa orasi politik berganti-gantian disampaikan komponen KNPB Timika. Salah satu pemuda dalam kesempatan tersebut, mengatakan perjuangan bangsa Papua adalah membebaskan diri dari penjajahan NKRI selama 48 tahun telah berhasil
“Dalam hal ini, Kedua forum standar internasional ini memiliki tugas untuk membawa masalah Papua Barat menjadi perhatian dunia internasional dengan tujuan penetuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat melalui referendum (self determination), sebagai solusi penyelesaian konflik berkepanjangan di Papua Barat,” ucap pemuda Papua dalam orasinya di hadapan ribuan warga yang hadir di lapangan Timika Indah.
Beberapa orasi politik dari personik KNPI meminta agar Pepera segera di gugat karena banyak rakyat Papua yang dipaksa saat peristiwa tersebut terjadi ditahun 1969.
“Kami beda dengan mereka dan kami adalah bangsa Melanesia, kami ingin merdeka dan bebas menjadi sebuah bangsa yang pernah merdeka dan berdaulat,” tegas salah satu orator dari KNPB di panggung lapangan Timika Indah.
KNPB Wilayah Mimika, ujar Vincen Oniyoman, adalah Media nasional rakyat papua teah di tunjuk sebagai penanggungjawab panitia di dalam neegeri mengeluarkan himbauan umum kepada seluruh komponen masyarakat Papua Barat.
Ribuan massa akhirnya membubarkan diri setelah acara tersebut selesai, tanpa ada aksi anarkhis. Aparat kemanan juga terus berjaga-jaga dan membubarkan diri secera aman dan tertib. (J05 & J08)
Aksi yang dimotori anak-anak muda Papua dengan nama Komite Nasional Papua Barat (KNPB), mendapat simpatik dan dukungan dari warga yang berkumpul.
Beberapa orasi politik juga dilakukan dengan nyanyian-nyanyian gerejawi. Antusias masyarakat terlihat sejak Selasa (2/8) pagi pukul 08.00 berbagai spanduk di bentangkan didepan panggung lapangan Timika Indah.
Aparat Kepolisian juga terlihat berjaga-jaga disekitar lokasi kegiatan. Beberapa intelejen aparat kemanan juga terlihat bergabung dengan masyarakat.
Situasi perayaan ini berjalan aman tanpa ada keributan. Beberapa spanduk yang dipasang bertuliskan, West Papua people fully support and give fully mandate”, “Kita meminta komunitas masyarakat internasional untuk membantu kemerdekaan Papua Barat” serta “Reeferendum adalah jalan terbaik sebagai pilihan masyarakat asli Papua Barat”.
Beberapa orasi politik berganti-gantian disampaikan komponen KNPB Timika. Salah satu pemuda dalam kesempatan tersebut, mengatakan perjuangan bangsa Papua adalah membebaskan diri dari penjajahan NKRI selama 48 tahun telah berhasil
“Dalam hal ini, Kedua forum standar internasional ini memiliki tugas untuk membawa masalah Papua Barat menjadi perhatian dunia internasional dengan tujuan penetuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat melalui referendum (self determination), sebagai solusi penyelesaian konflik berkepanjangan di Papua Barat,” ucap pemuda Papua dalam orasinya di hadapan ribuan warga yang hadir di lapangan Timika Indah.
Beberapa orasi politik dari personik KNPI meminta agar Pepera segera di gugat karena banyak rakyat Papua yang dipaksa saat peristiwa tersebut terjadi ditahun 1969.
“Kami beda dengan mereka dan kami adalah bangsa Melanesia, kami ingin merdeka dan bebas menjadi sebuah bangsa yang pernah merdeka dan berdaulat,” tegas salah satu orator dari KNPB di panggung lapangan Timika Indah.
KNPB Wilayah Mimika, ujar Vincen Oniyoman, adalah Media nasional rakyat papua teah di tunjuk sebagai penanggungjawab panitia di dalam neegeri mengeluarkan himbauan umum kepada seluruh komponen masyarakat Papua Barat.
Ribuan massa akhirnya membubarkan diri setelah acara tersebut selesai, tanpa ada aksi anarkhis. Aparat kemanan juga terus berjaga-jaga dan membubarkan diri secera aman dan tertib. (J05 & J08)