Kabid Humas Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta Jaya. (Jubi/Levi) |
“Kasus penembakan ini masalah keluarga, seorang oknum anggota Polisi menembak iparnya yang kebetulan anggota TNI. Ini hanya masalahnya sepele, soal keluarga. Pelaku penembakan dan korban itu satu keluarga, korban menikah dengan kakak perempuan pelaku. Jadi ini murni masalah keluarga,’’ kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta Jaya, Senin (26/11).
Kronologisnya, kata Gede, pelaku tiba di rumahnya di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua dan bertengkar mulut dengan korban. “Saat itu korban sempat mendorong pelaku. Setelah didorong, pelaku masuk ke kamar mengambil pistol dan menembak paha kiri korban. Kini pelaku sudah ditangani Propam Polda Papua,” katanya.
Menurut Gede, dengan kejadian ini, maka senjata pelaku harus ditarik dan harus dilakukan tes ulang psikologi kepada pelaku. “Sebelum diberikan senjata seharusnya dites psikologi. Jika tak lulus, maka tak boleh bawa senjata, dan pelaku ini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya,” katanya. (Jubi/Levi)