Sekalipun
dalam pertemuan bersama pada hari Senin, tanggal 3 September 2012 di Aula Serba
Guna Uwatawogi Enarotali, Kabupaten Paniai telah disepakati berbagai pihak
untuk tanah damai, namun militer Indonesia tak menghiraukannya.
Demikian diungkapkan Koordinator
Sekretariat Keadilan dan Perdamaian (SKP) Dekanat Paniai, Keuskupan Timika,
Frater Okto Pekei, Pr. Kepada http://papuareality.com,
Sabtu (8/9/2012). Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kapolres, Perwira
Penghubung, DPRP, DPRD, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda dan Tokoh
Perempuan serta seluruh masyarakat. “Ada dua hal yang telah disepakati bersama,”
kata Pekei.
Pertama, menyepekati agar tidak boleh
ada penambahan Pasukan Militer Indonesia (di Paniai) karena masyarakat masih
takut dan tidak bisa bebas beraktivitas. Kedua, pasukan militer yang tidak jelas, sedangberkeliaran agar segera
ditarik dari Paniai. Pasukan militer tersebut, sebelumnya dikirim intens dari
Batalyon 753 Nabire. “Tapi sampai detik ini pasukan belum ditarik,” jelasnya.
Lebih para lagi, malahan pada Kamis, 6
September 2012, aparat militer melakukan penyisiran dan operasi di beberapa
kampung, seperti di Bibida dan Kampung Badauwo dan sekitarnya. Mereka sita anak
panah dan busur serta alat tajam lainnya. “Dan masyarakat yang sedang berkebun
takut dan segera meninggalkan kebun dan pulang. Termasuk masyarakat yang ada di
jalan raya, terpaksa diam diri dalam rumah masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, menurut Damdim bahwa
operasi rutin dan penyisiran di beberapa tempat yang dianggap rawan akan tetap dilakukan.
“Karena ini perintah dari pimpinan di pusat (Jakarta),” ucap Okto mengutip kata
Dandim. Kemarin, Jumat 7 september juga telah terjadi penambahan pasuka militer
ke tingkat kampung, seperti Komopa, Distrik Agadide dan sekitarnya.
Apakah situasi ini akan pulih?
Masyarakat, mama-mama dan Pemuda di Kabupaten Dogiyai, tetangga dari Kabupaten
Paniai dan Deiyai, juga telah terjadi penambahan pasukkan gelap. “Ukaayagoudo
mee takaida igaada tiyake topae…(pasukan bersenjata telah menyebar dan
menghilang di tengah masyarakat-red),” ucap mama Mella Kepada Papuareality, Sabtu
pagi. (Bobby)